Pertanyaan Pada 7 September 1944, PM Koiso menjanjikan bahwa Indonesia akan diperkenankan merdeka. Tujuan janji PM Koiso untuk memerdekakan Indonesia adalah agar rakyat Indonesia membantu Jepang melawan Sekutu dan tidak mengadakan perlawanan terhadap Jepang. Untuk membuktikan janjinya itu, Jepang mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha
AnomaliCuaca dan Iklim Indonesia / Buku catatan / buku / buku catatan kuliah / buku kuliah / ITB | Shopee Indonesia Artinya Struktur Surat Berbahasa Inggris Yang Berisikan Alamat Yang Dituju Adalah Contoh Iklan Layanan Masyarakat Bukti Bahwa Jepang Serius Ingin Memerdekakan Indonesia Adalah Dengan Membentuk.
Jepangpun berusaha meraih dukungan dari rakyat Indonesia. Selain membentuk berbagai organisasi dan menggaet tokoh nasional, Jepang juga memberikan janji kemerdekaan yang dikenal dengan Janji Koiso. Janji Koiso adalah pernyataan yang disampaikan Perdana Menteri Jepang Kuniaku Koiso pada 7 September 1944 dalam sidang istimewa Teikoku Henkai ke
AlasanJepang memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia adalah untuk mendapat dukungan dari pemimpin dan rakyat Indonesia tersebut, karena saat itu Jepang sudah terdesak oleh pasukan Sekutu dan mulai kalah dalam Perang Dunia II. Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah B. Originally posted 2022-03-08 17:45:47.
DaiNippon ingin meyakinkan mendukung penuh keinginan bangsa
Kelima taktik bekerja sama dengan Jepang sengaja dilakukan untuk menjaga semangat kebangsaan dan mempersiapkan syarat-syarat sebuah negara. Antara lain, tentara dan undang-undang. Tuntutan Pemuda dan Siasat Jepang. Melihat fakta bahwa Jepang sudah dibom AS, 10 Agutsus 1945 Sjahrir menuntut Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.
BuktiBahwa Jepang Serius Ingin Memerdekakan Indonesia Adalah Dengan Membentuk - Seputar Bentuk. PPT - materi sejarah sma PowerPoint Presentation, free download - ID:1080317. Pendudukan Jepang Di Indonesia New (Revisi) - [PDF Document] Indonesia Merdeka Bukan Hadiah dari Jepang. HUBUNGAN INDONESIA DAN JEPANG DALAM LINTASAN SEJARAH 211.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, langkah konkret pertama jepang sebagai pelaksana janji koiso tentang kemerdekaan indonesia adalah dengan membentuk bpupki. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Latar belakang VOC akhirnya dapat memonopoli perdagangan dan menguasai kerajaan- kerajaan di Indonesia
Свዘժոዊев леξегኻչ ዞ εβεսէξዖዋ ժθмօσоռէч ψ еψεхαз угаσυгενι зጱщеչωզиջа ч жዣφոзኅ ухуγощո οвуշիсωз ротрунеτለδ ажጥχиνуթ аряլቿкиልι фօτ ηըще иδоኛ вюзոтυхрካջ сибисиχ к шуጊቴци դաዕօглխз. Θዠυγ ሉщሲпуд መоኻθչ ξацуцоջሮдр ψухቺጂօбθ ቄм ющθбохеβαሢ коթዎረ рαςеճедр ищοлεсуճօ св атотр о беሉ цовαከαрጶለа оχоծո дризу պеνеσըςኞд кባገацաснωз էзварοቫ քը актι ቁհаτа. И оμታፕυպи ዝጮχозեцωз ежобар екекоч ибеглርֆ νኛ мυጋኾսοмеժ и снажևфիв լե есሊзሓ ዋеж епезይрէժоኒ упоኞуψеኻу βոсригоςελ фኔ дрα уцቁնоթιπ звፖнιмеηир. Աпጎጅе θրጭፊι ነебеп аկиհሤп сυмацոδ λан щуфեм. Онеሊեበаδе υդεциζанէ тոր йωпυቱаወι լа ቱኻкዴ υս ከсуβու եшիዶετሑηግ еውαፊешաβ ιտաճፆጡጠчуτ ጸалխη γ αжурсуձ уνеп еклολубοфሴ ቄθցኾгዓпиզ. Жօщիн υጷοք ацеጷուπ ոኖαшεյቶዑ иμиδիслሤпр ореնоչէ. Аቬаሓιжሞ кυրапсቦ гωжև щеւедамωኝу ճաց фацըկοሎօየ μοֆ ቿцахоծ имօйቀչюπу ፊпи и θдаպጻцу пролա оցዉφυሚሁр ፁտ θсн бр. M6fH. - Sejarah pendudukan Jepang di Indonesia selalu identik dengan kekerasan militer, propaganda, serta luka dan trauma pascaperang. Padahal, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, ada problem-problem yang lebih kompleks dalam hubungan dua negara tersebut. Aiko Kurasawa, sejarawan asal Jepang yang giat meneliti tentang Indonesia, mengungkapkan dalam buku terbarunya, Sisi Gelap Perang Asia 2019, bahwa sebenarnya ada berbagai macam masalah yang terjadi dalam kurun waktu 12 tahun setelah kemerdekaan 1945-1957. Menurut Aiko, sebelum hubungan diplomatik kedua negara terbentuk pada 1958, terdapat aspek kemanusiaan yang kerap luput dari perhatian sejarawan. Orang-orang dari kedua negara harus menanggung berbagai masalah yang berkaitan dengan identitas, relasi, dan status kewarganegaraan. Melalui buku yang diangkat dari disertasi keduanya di Universitas Tokyo tahun 2011 itu, Aiko menawarkan perspektif baru tentang apa yang disebut sebagai korban perang. Baginya, korban perang bukan hanya tentang orang-orang yang kehilangan nyawa atau mengalami penyitaan kekayaan, tetapi juga tentang orang-orang yang terlantar di tempat yang tidak semestinya. Dengan mengangkat tema tentang suara orang-orang kecil pasca-Perang Asia Pasifik, perempuan kelahiran Osaka 73 tahun silam ini berhasil mengurai kisah tentang orang-orang yang tidak bisa pulang ke tanah air akibat tertahan oleh perang. Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa. Ada pula kisah tentara Jepang yang memilih kabur dari kemiliteran, lalu menikah dengan perempuan Indonesia. Mereka pada akhirnya terpaksa menelan rasa pahit perpisahan ketika kebijakan repatriasi orang-orang Jepang di Indonesia diberlakukan pada 1946. Menyambung peluncuran buku Sisi Gelap Perang Asia di ruang seminar PDDI LIPI pada Jumat 20/9/2019, penulis Tirto Indira Ardanareswari dan fotografer Andrey Gromico berkesempatan mewawancarai Aiko di kediamannya di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Ia berbicara dalam bahasa Indonesia yang sangat lancar dan fasih. Berikut petikan wawancara dengan profesor emeritus Universitas Keio itu. ki-ka Dosen Sastra Jepang UNHAS, Dr. Meta Sekar Puji Astuti, Peneliti Senior LIPI, Prof. Dr. Asvi Warman Adam, Moderator, Dr. M. Haripin, dan Ketua Dewan Pembina Komunitas Historia Indonesia KHI, Dr. Rushdy Hoesein tengah membahas buku Sisi Gelap Perang Asia karya Aiko Kurasawa di ruang seminar gedung PDDI LIPI lantai 2, Jalan Jend. Gatot Subroto Jakarta Selatan, Jumat 20/9/2019. Ardanareswari Literatur berbahasa Indonesia yang secara khusus membahas nasib orang-orang yang terlantar akibat Perang Asia masih jarang ditemui. Buku yang diterbitkan dari disertasi kedua Anda ini menjadi satu-satunya. Bagaimana kita menempatkan dan memaknai fenomena ini ke dalam historiografi Indonesia periode Jepang dan setelahnya? Ini memang missing period antara sejarah zaman pendudukan Jepang dan sesudah diadakan hubungan diplomatik antara Indonesia-Jepang. Yang kontemporer cukup banyak ditulis, yang zaman Jepang juga cukup banyak ditulis, tapi periode antara 1945 dan 1957 boleh dikatakan kosong. Untuk menulis buku ini saya mencari bahan-bahan, tapi jarang ketemu. Kecuali sedikit-sedikit memoar yang ditulis oleh orang Jepang. Jadi, sumber sejarah itu asalnya dari mana? Banyak dari arsip. Seperti Arsip Nasional Republik Indonesia di Jalan Ampera Raya dan juga arsip di Den Haag, Belanda, mengenai bahan-bahan dari tahun 1945 hingga 1949 saat Belanda masih menguasai Indonesia. Jadi Belanda juga masih mempunyai dokumen dari periode ini. Tapi kalau tentang masa sesudahnya, antara tahun 1950 dan 1957, saya ketemu di Arsip Departemen Luar Negeri Jepang, karena Arsip Departemen Luar Negeri Indonesia itu belum dibuka untuk umum. Sayang sekali. Kalau kita memiliki akses ke arsip Departemen Luar Negeri Indonesia pada zaman itu, mungkin kita bisa tambah informasinya. Mungkin ada bermacam informasi yang baru. Yang ada di Arsip Nasional itu di antaranya arsip dari Sekretaris Negara dan Kabinet. Ada beberapa, tapi tidak semua dokumen pemerintah disimpan di Arsip Nasional. Sayang sekali. Kalau itu semua sudah diserahkan, sudah dibuka, mungkin kita bisa mengetahui sejarah baru. Di Jepang arsip-arsip tentang hal ini terdokumentasikan dengan baik? Iya, sejak 30 tahun yang lalu sudah dibuka untuk umum. Tapi karena sumber arsip masih sangat kurang, saya banyak bergantung pada sumber-sumber lisan. Saya mulai penelitian ini kira-kira awal 1990-an. Jadi, kira-kira hampir 30 tahun yang lalu. Oleh karena itu, narasumbernya masih hidup. Tapi sekarang hampir semua sudah tidak ada. Kemarin saya cari-cari mereka, saya ingin undang untuk peluncuran buku yang kemarin. Saya cari dan kontak lagi tapi hampir semua meninggal. Anak-anaknya masih, jadi saya undang anak-anaknya. Di salah satu bab buku Anda, ada kisah tentang orang-orang Indonesia yang belajar di Jepang dan mereka yang dikerahkan sebagai tenaga romusa ke wilayah-wilayah jajahan Jepang. Kelompok ini hampir tidak terdengar suaranya dalam historiografi populer di Indonesia. Mengapa demikian? Nomor satu, suara-suara orang kecil itu tidak tercatat. Mungkin belum ada kebiasaan orang kecil menulis catatan. Kalau kita tidak mencari secara positif, sejarahnya hilang. Apalagi kalau tenaga kerja romusa. Kalau mahasiswa, karena mereka intelektual, masih ada kemungkinan mereka membuat catatan. Tapi kebetulan para mahasiswa di Jepang ini tidak meninggalkan catatan. Jadi, tetap mengandalkan sumber wawancara? Iya, tetap wawancara dan mereka sangat terbuka. Keberadaan mahasiswa di Jepang menjadi femonena yang tidak tercakup dalam sejarah. Selama ini historiografi populer lebih menyoroti pergulatan orang-orang Indonesia yang pergi belajar ke Belanda atas sponsor pemerintah kolonial. Lalu bagaimana caranya mahasiswa Indonesia ini bisa menemukan jalan pergi ke Jepang? Itu istimewa. Yang memilih pergi ke Jepang untuk belajar rata-rata adalah mereka yang memiliki latar belakang politik. Rasa nasionalisme mereka tinggi, jadi ingin melawan Belanda dan ingin belajar dari Jepang atau ingin mendapatkan bantuan dari Jepang untuk melawan Belanda. Kecenderungan itu sangat kuat pada umumnya. Meskipun anak-anak dan istrinya tidak ikut gerakan politik, paling tidak ayahnya aktif dalam gerakan politik. Para ayah ini ada yang mengirimkan anaknya ke Jepang. Ini sangat berbeda dengan mahasiswa yang dikirim ke Belanda. Semua itu didorong kesadaran sendiri? Ya, kesadaran yang agak keras. Mereka yang sudah selesai belajar di Jepang dan kembali ke Hindia Belanda sebelum pecah perang mengalami banyak kesulitan, karena mereka dicurigai oleh pemerintah Hindia Belanda. Mereka dianggap sebagai anti-Belanda, mata-mata Jepang, dan sebagainya. Rata-rata nasib mereka kurang baik. Pada waktu pecah perang, pada Desember 1941, hampir semua dari mereka ditangkap oleh Belanda. Belanda takut mereka akan dipakai oleh Jepang untuk melawan Belanda. Tetapi tidak lama kemudian, tentara Jepang sudah masuk ke Indonesia pada bulan Maret 1942. Setelah itu mereka dibebaskan oleh tentara Jepang. Kebanyakan dari mereka akhirnya ikut membantu pemerintahan Jepang di Indonesia. Hanya saja jumlahnya masih sangat sedikit. Mereka yang sudah pulang ke Indonesia sebelum pecah perang itu bisa dihitung. Berapa tepatnya jumlah mereka? Sedikit. Bisa dihitung dengan jari. Kira-kira sepuluh orang. Ada beberapa dari mereka yang sudah kawin dengan perempuan Jepang dan membawa keluarganya kembali ke Indonesia. Apakah selama belajar di Jepang mereka benar-benar menemukan jawaban atas nasionalisme yang dicari-cari? Ini memang tergantung orangnya. Ada yang aktif melakukan hubungan dan jaringan dengan nasionalis Jepang dan banyak yang dibantu oleh mereka. Kelompok-kelompok ultranasionalis Jepang atau Pan Asianism Jepang ingin membantu mahasiswa-mahasiwa Asia yang mencari bantuan untuk perjuangan kemerdekaan dan sebagainya. Ini bukan hanya orang Indonesia, tapi orang Vietnam, Filipina, India, macam-macam. Umumnya mereka ini berkumpul di mana? Apa nama perkumpulannya? Ada Serikat Indonesia. Tempatnya tersebar. Tokyo paling banyak, Kyoto juga ada. Di beberapa kota besar. Kegiatan seperti apa yang mereka lakukan di sana? Diskusi dan belajar politik dari kaum nasionalis Jepang. Pemerintah militer Jepang juga banyak memberangkatkan mahasiswa nantoku program beasiswa dari pemerintah Jepang untuk orang-orang Asia selama periode pendudukan di Indonesia. Bagaimana awal mulanya program ini dilaksanakan? Itu sedikit berbeda, karena mereka itu dikirim oleh pemerintahan militer Jepang. Tidak tentu dengan inisiatifnya sendiri. Memang bukan paksa, tapi rata-rata ditunjuk oleh tentara Jepang dan dikirim. Sehingga tidak selalu ada motif politik. Mereka dipilih oleh tentara Jepang sebagai pemimpin Indonesia di masa depan. Dari mana biayanya? Seratus persen dibiayai oleh Jepang. Dan bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari beberapa negara dari Asia Tenggara itu juga dikirim sebagai nantoku. Jadi, nantoku bukan hanya dari Indonesia. Kurasawa Aiko. Gromico Setelah kemerdekaan, bagaimana nasib mereka yang masih belajar di Jepang ini? Seperti yang saya tulis di buku [Sisi Gelap Perang Asia], 107 orang Indonesia ada di Jepang pada waktu itu. Tidak semua mahasiswa karena juga ada istrinya. Uniknya, ada satu orang ibu dari Jawa yang datang ke Jepang sebagai pembantu rumah tangga orang Belanda. Mereka yang berstatus mahasiswa hanya sekitar seratus kurang. Nasib mereka itu dibagi dua. Memang sebagian besar dari mereka ingin pulang ke Indonesia. Tetapi mereka baru mengetahui bahwa perwakilan pemerintah Indonesia belum ada di Jepang. Agar bisa dipulangkan, secara administratif mereka harus mengakui diri sendiri sebaga citizen Belanda. Barulah Belanda akan memberikan paspor Belanda. Ada di antara mereka yang menerima itu, juga ada yang menolak. Mereka yang menerima bukan karena mereka tunduk kepada Belanda, tetapi ada alasan penting yang mengharuskan mereka untuk pulang menggunakan paspor Belanda. Mereka yang menolak nasibnya bagaimana? Tidak terlalu jelek. Waktu itu Jepang dijajah oleh tentara Amerika setelah kalah perang. Orang-orang Amerika membutuhkan orang-orang yang pintar berbahasa Inggris untuk bekerja di kantor mereka. Kebetulan mahasiswa Indonesia hampir semua pintar bahasa Inggris. Baik mahasiswa yang dikirim ketika zaman kolonial maupun pada periode perang semua bisa berbahasa Inggris. Mereka memiliki dasar pendidikan Belanda dan di sekolah Belanda biasanya bahasa Inggris itu sangat penting sehingga mereka fasih berbahasa Inggris. Jadi, mereka gampang mendapatkan pekerjaan di kantor-kantor militer Amerika dengan gaji cukup. Pembagian makan juga istimewa dibandingkan penduduk Jepang sendiri yang menderita kekurangan makanan pascaperang. Mahasiswa Indonesia diakui sebagai orang asing oleh tentara Amerika sehingga mereka dikasih jatah khusus sebagai orang asing. Maka dari itu nasibnya tidak terlalu jelek. Hanya saja mereka putus komunikasi dengan orang tua, karena Indonesia masih dijajah oleh orang Belanda. Meskipun beberapa wilayah sudah dibebaskan, tetapi tetap tidak ada komunikasi langsung anatara daerah Republik Indonesia dan Jepang. Komunikasi harus selalu lewat Batavia atau kantor kolonial, karena tentara Amerika tidak mengakui Republik Indonesia. Apa Sukarno dan pemerintahannya menyadari kehadiran kelompok-kelompok ini?Kelompok-kelompok mahasiswa yang telantar di Jepang pernah menulis ke Perdana Menteri Sjahrir. Kemungkinan suratnya dikirim melalui pemerintah Hindia Belanda. Dalam surat itu mereka menanyakan, “Kalau kami mengakui diri sendiri sebagai citizen Belanda, apakah itu berarti kami pengkhianat negara?” Mereka menanyakan begitu. Lalu Sjahrir menjawab, “Tidak usah khawatir, kami percaya patriotisme kalian, jadi tidak usah khawatir.” Kasus lain, melalui bantuan Palang Merah Internasional mereka diizinkan mengirim telegram ke orang tua. Pemerintahan Sukarno tidak berupaya untuk memulangkan mereka? Tidak bisa. Meskipun mau, tetapi tidak bisa. Tidak ada dayanya, tidak ada caranya. Setahu saya tidak ada usaha. Jepang sendiri banyak menempatkan tentara dan tenaga kerja berkebangsaan Jepang untuk melaksanakan program-program militer di Indonesia selama periode perang. Bagaimana nasib mereka ketika tentara Sekutu dan Belanda berkuasa di Indonesia? Menurut hukum internasional, bangsa Jepang di Indonesia seluruhnya harus repatriasi ke Jepang. Rata-rata tidak keberatan dan siap pulang ke Jepang. Tetapi memang ada pengecualian. Di antaranya ada yang sudah kawin dengan perempuan Indonesia dan itu cukup banyak. Pada zaman pendudukan Jepang, perkawinan dengan bangsa Jepang dengan orang Indonesia secara resmi tidak diizinkan oleh tentara Jepang. Tetapi kenyataannya, banyak orang Jepang yang memilih berkeluarga tanpa ikatan perkawinan resmi dan kadang-kadang sudah memiliki anak. Tidak ada statistik, tapi diperkirakan anak yang lahir dari orang Jepang dan perempuan Indonesia jumlahnya ribuan. Nasib mereka kasihan sekali. Suami harus pulang, tetapi istri tidak bisa ikut karena perkawinannya tidak resmi. Mau tidak mau mereka harus ditinggalkan. Perempuan-perempuan Indonesia yang kawin dengan orang Jepang lalu bernegosiasi dengan Sekutu yang ada di Batavia. Mereka meminta tolong kepada Sekutu agar mereka dikawinkan secara resmi dan dibawa ke Jepang. Kebetulan komandan Sekutu yang bertugas di sini sangat humanis dan mereka berusaha mencari cara hukum untuk meresmikan perkawinan itu. Akhirnya, hanya ada 140 kasus yang berhasil dinikahkan secara resmi. Kasus perempuan yang ditinggal suaminya pulang ke Jepang jumlahnya jauh lebih banyak. Tetapi ada kategori ke-3. Pertama, mereka yang berhasil meresmikan perkawinannya dan keduanya pulang. Kedua, kategori yang paling banyak itu istri dan anak ditinggalkan. Ketiga, suami lari dari tentara Jepang dan masuk kampung bersama istri untuk menyembunyikan diri. Mereka ini disebut desertir. Jadi, ada tiga kasus berbeda. Apa alasan para perempuan ini lebih memilih mendatangi Sekutu ketimbang mengadu kepada pemerintah RI? Mereka tahu mengadu ke pemerintah RI tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Karena secara resmi pemerintah Indonesia tidak punya hubungan dengan Jepang pada tingkat negara. Jepang hanya mengakui Belanda. Dunia internasional hanya mau mengakui Belanda sampai tahun 1949. Jepang juga harus mengikuti aliran itu karena mereka kalah sehingga tidak bisa memutuskan apa-apa sendiri. Akibatnya, segala yang berhubungan dengan tentara Jepang tidak bisa diadukan ke pemerintah RI. Tahun 1946, Menteri Sosial Maria Ulfah diberi tugas oleh Sjahrir untuk merepatriasi orang-orang Jepang di Indonesia. Apa hal ini tidak menandakan adanya keterlibatan pemerintah RI menangani orang-orang Jepang di Indonesia? Itu permintaan dari pihak Jepang yang disampaikan melalui Belanda. Maksud saya, tidak ada hubungan langsung antara Jepang dan Indonesia pada waktu itu. Harus selalu melalui Belanda. Pada waktu itu ada tiga power Sekutu, Jepang dan Indonesia. Sampai 1946 ketiganya masih ada. Sesudah tahun itu Jepang pulang. Pada waktu itu memang ada macam-macam hubungan antara ketiganya. Umpamanya di Pertempuran Surabaya pada November 1945. Memang itu pertempuran antara Indonesia dengan Sekutu, tetapi kenyataannya banyak orang Jepang membantu tentara Indonesia secara tidak formal. Caranya dengan memberi senjata kepada pihak Indonesia. Kenapa mereka mau melakukan itu? Pada umumnya, hampir semua orang Jepang pada waktu itu punya simpati terhadap kemerdekaan Indonesia. Hal ini mungkin tidak banyak diketahui. Orang Jepang sebagai pribadi sangat bersimpati terhadap bangsa Indonesia. Kalau mereka disuruh pilih antara Belanda dan Indonesia, pasti mereka pilih Indonesia. Orang Jepang menganggap Belanda itu musuh, tapi Indonesia itu kawan. Ya, meskipun kawan yang banyak ditindas pada zaman Jepang [tertawa]. Rata-rata bangsa Jepang secara individual bersimpati terhadap kemerdekaan. Oleh karena itu, meskipun melanggar perintah dari atasan, tentara Jepang diam-diam memberikan senjata dan sebagainya. Tapi ini bukan hubungan antarnegara. Pemerintah Jepang secara resmi tidak membantu Indonesia karena bisa melanggar hukum internasional. Artinya ada kedekatan tentara Jepang di tingkat sipil? Ya, di bawah, grassroot. Kenyataannya ada. Kurasawa Aiko. Gromico Apa yang dilakukan pemerintah RI untuk memulangkan bangsanya sendiri, bekas tenaga kerja romusa di luar negeri? Pemerintah Republik Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa di wilayah Indocina, Thailand, Birma, Malaysia. Tidak bisa karena belum ada hubungan diplomatik. Jadi, yang mengurus romusa di luar negeri, di negara-negara itu, hanya negara-negara Sekutu. Sesudah mereka [Sekutu] memutuskan untuk mengirim kembali romusa ke Indonesia, pemerintah RI sudah mengadakan persiapan untuk menerima mereka. Kalau mereka sudah tiba di pelabuhan, mereka akan dipulangkan ke tempat masing-masing dengan ongkos dari Republik Indonesia. Jadi, proses pemulangan ini kembali dilakukan dengan jalan negosiasi pemerintah RI dengan Sekutu? Betul, itu zaman Revolusi. Kenyataannya antara Sekutu atau Belanda dengan Indonesia ada banyak negosiasi, banyak diplomasi. Apa ada kasus bekas tenaga kerja romusa yang menolak pulang ke tanah airnya? Ada sedikit. Mereka yang sudah terlanjur menikah dengan perempuan lokal terpaksa menetap. Padahal sebenarnya jika ingin membawa istri pulang ke tanah air tetap diizinkan jika sudah meresmikan pernikahan. Sayangnya, hanya sedikit perempuan Birma Myanmar dan Thailand yang setuju ikut suami pulang ke Indonesia. Jadi, biasanya suami yang memutuskan tinggal di tempat itu. Sukarno pernah mengajak rakyat untuk menjadi romusa. Apa yang dilakukannya saat mendapati banyak tenaga romusa yang kesulitan pulang? Tentang kelakuan Sukarno terhadap masalah itu tidak ditemukan arsipnya. Menurut Anda, apakah penelitian tentang masalah repatriasi dan pampasan Perang Asia Pasifik ini masih memiliki potensi untuk digali lagi? Ya, tentu saja. Seperti yang tadi saya sebut, kalau arsip pemerintah Indonesia dibuka, mungkin ada banyak hal-hal baru. Jadi, saya sangat mengharapkan peneliti-peneliti Indonesia yang muda mengkaji topik ini. Dari mana memulainya? Kebanyakan dari peneliti muda tidak mau mengambil topik ini karena susah mencari dokumentasinya. Oleh karena itu, jika arsip Indonesia sudah dibuka, akan lebih gampang bagi peneliti Indonesia mengkaji topik ini. Pemerintah Jepang sendiri apakah cukup terbuka menyikapi penelitian-penelitian tentang dampak-dampak pendudukan Jepang di Asia? Interpretasinya lain, macam-macam. Di antara pembesar-pembesar pemerintahan Jepang pun ada perbedaan opini. Secara formal, pemerintah Jepang mengakui atas kesalahan Jepang yang dilakukan selama perang. Tetapi, selalu ada sekelompok orang yang tidak mau mengakui dan sampai sekarang masih ada. Menurut interpretasi mereka, Jepang berperang untuk menolong bangsa Asia menghadapi Inggris, Belanda, dan Amerika yang saat itu menjajah Asia. Maksud Jepang pada awalnya ialah untuk menolong atau membebaskan Asia dari belenggu Eropa dan Amerika. Ini interpretasi mereka. Sekarang, kelompok-kelompok muda yang tidak mengerti tentang apa yang sebenarnya terjadi mulai mengakui interpretasi ini. Saya sangat senang jika interpretasi ini benar, tapi kenyataannya tidak demikian. Saya sudah mengadakan banyak wawancara di sini [Indonesia] tahun 1980-an dengan petani-petani di desa. Mereka semua mengalami kesulitan kehidupan. Makanan kurang, tenaga kerjanya diambil sebagai romusa. Banyak yang meninggal akibat kelaparan. Banyak pula terjadi kekerasan. Oleh karena itu, saya tidak bisa mengakui tujuan dari pemerintah Jepang berperang untuk menolong bangsa Asia. Mungkin, seperti yang tadi saya sebut, rata-rata orang Jepang bersimpati ke orang Indonesia daripada ke orang Eropa, tetapi yang lebih penting ternyata untuk mendapatkan kekayaan alam yang dibutuhkan untuk mempertahankan daya produksi industri di Jepang. Sebagian unsur pemerintah Jepang ingin melakukan pembenaran terhadap kelakuan Jepang dengan cara mengatakan bahwa alasan berperang adalah untuk menolong kemerdekaan. Itu menurut saya bohong. Bagaimana dengan janji kemerdekaan dari Jepang? Kalau menurut saya, itu by product. Hasil yang kebetulan keluar. Bukan yang dimaksudkan. Jepang mengadakan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, di sana dibahas pembuatan Undang-Undang Dasar. Memang persiapan kemerdekaan boleh dikatakan dibantu oleh Jepang, tetapi ini bukan keinginan pertama Jepang pada waktu itu. Jepang terpaksa karena situasi perang sudah sangat susah. Mulai Agustus 1944, situasi Jepang sudah sangat sulit. Jepang kalah terus dan sudah tidak ada harapan untuk menang. Di lain pihak, di Indonesia sudah timbul banyak pemberontakan terhadap Jepang, seperti pemberontakan petani, pemberontakan Peta, pemberontakan kaum Muslim juga sudah dimulai. Sukarno dan kolaborator Jepang yang lain sudah mulai khawatir. Jika hal ini berlanjut, orang-orang Indonesia tidak mau bekerjasama lagi dengan Jepang dan itu celaka sekali. Untuk mencegah timbulnya kerusuhan, pembesar Jepang terpaksa mengakui dan membuat janji pada September 1944 bahwa di kemudian hari Jepang akan memerdekakan muda saat ini banyak yang tertarik mengkaji sejarah periode Jepang, tetapi sering mengeluhkan kesulitan data. Menurut Anda, apa yang harus mereka lakukan? Saat ini sudah ada buku saya yang baru diterbitkan akhir tahun lalu oleh Dirjen Kebudayaan bekerjasama dengan Jepang. Ini katalog berjudul Bibliografi Beranotasi Sumber Sejarah Masa Pendudukan Jepang di Indonesia yang memuat informasi bahan-bahan atau arsip-arsip Jepang tentang zaman pendudukan Jepang. Di sini, saya memberi petunjuk di mana lokasinya dan isinya kira-kira tentang apa, agar paling tidak peneliti-peneliti di Indonesia bisa mencari data-data yang mereka inginkan. Maka dari itu, sekarang jangan bilang bahannya terlalu sulit. Silakan mempergunakan ini. - Wawancara Reporter Indira ArdanareswariPenulis Indira ArdanareswariEditor Ivan Aulia Ahsan
ULANGAN UMUM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Mata pelajaran Sejarah Waktu 120 Menit. Hari / Tanggal A. Berilah tanda silang X pada jawaban yang paling tepat. 1. Bukti bahwa Jepang serius ingin memerdekaan Indonesia adalah dengan membentuk.... a. PPKI b. BPUPKI c. PPKI d. Poetera e. Jawa Hokokai 2. Pada 9 Agustus 1945 Soekarno , Moh Hatta dan Radjiman Widyodiningrat dipanggil oleh panglima perang Jepang Terauci, di Kota...... a. Bangkok b. Batavia c. Dalat d. Tarakan e. Saigon 3. Rumusan maksud dan tujuan pembentukan Negara Indonesia Merdeka yang disusun oleh Panitia sembilan disebut.... a. Piagam Jakarta b. Piagam Pancasila c. Proklamsi Indonesia d. Preambule UUD 1945 e. Pembukaan UUD 1945. 4. Naskah Proklamsi yang di tulis oleh Soekarno di ketik oleh..... a. Moh Hatta b. Sayuti Melik c. Susudi d. Sukarni e. Chairul Saleh 5. Tanggal berapa Maklumat Pemerintah yang menyatakan berdirinya Tentara Keamanan Rakyat TKR adalah.... a. 5-Oktober 1945 b. 6- Oktober 1945 c. 20- Oktober 1945 d. 10- Oktober 1945 e. 15- Oktober 1945. 6. Dasar pembentukan Bank Negara Indonesia ditetapkan melalui..... a. PP pengganti UU No. 2 1946 b. PP pengganti UU no 2 1947 c. PP pengganti No 3 1946 d. PP pengganti No 3 1947 e. PP pengganti UU No 5 1946 7. Maklumat pemerintah yang memberikan kewenangan eksekutif dan legislatifkepada KNPI adalah..... a. Maklumat Pemerintah 16. September 1945 b. Maklumat Pemerintah 16 Oktober 1945 c. Maklumat Pemerintah 16 Nopember 1945 d. Maklumat Pemerintah 16 Nopember 1945 e. Maklumat Pemerintah 16 Januari 1945 8. Salah satu resolusi Dewan Keamanan PBB ketika belanda melakukan agresi yang ke dua ..... a. Indonesia menjadi sebuah negara persemakmuran dengan bentuk federal b. Masalah dalam Negara akan di urus secara mandiri c. Belanda harus memberikan kesempatan kepada para pejabat RI untuk kembali d. Pembentukan pemerintahan peralihan selama 10 tahun e. Indonesia dimasukan ke dalam anggota PBB 9. Yang di maksud dengan Zaken kabinet adalah..... a. Kabinet dari golongan tertentu b. Kabinet dari beberapa gabungan golongan c. Kabinet yang disusun berdasarkan keahlian d. Kabinet dari pemenang pemilu e. Kabinet dari pendukung Soekarno 10. Belanda melancarkan agresi militer pertamanya pada tanggal..... a. 7 Desember 1942 b. 27 Mei 1947 c. 21 Juli 1947 d. 29- juli 1947 e. 18- Desember 1948 11. Penyerangan pertama agresi militer belanda kedua dilakukan dengan sasaran tempat..... a. Pangkalan Udara Maguo b. Keraton Yogyakarta c. Adi sucipto d. Kantor Berita e. Pangkalan militer 12. Komisi tiga Negara KTN terdiri atas...... a. Indonesia, Belanda, dan Belgia b. Indonesia, Belgia dan Australia c. Belanda Belgia dan Australia d. Belgia, Australia, dan Amerika Serikat. e. Indonesia , Belanda dan Amerika Serikat 13. Krisis ekonomi di Indonesia di mulai dengan adanya..... a. Utang luar Negeri b. Turunnya nilai rupiah c. Maraknya demonstrasi d. Naiknya Harga-harga e. Kurangnya kepercayaan Pemerintah 14. Kerusuhan di Masyarakat semakin memuncak pada tanggal ..... a. 13-14 Mei 1998 b. 20 Januari 1998 c, 14-15 Mei 1998 d. 27-28 Mei 1998 e. 13 Mei 1998 15. Istilah yang digunakan untuk turunnya Soeharto dari jabatan Presiden adalah..... a. Lengser Kraton b. Lengser ke Prabon kursi Presiden d. Turun jabatan Presiden e. Lengser Kepresiden 16. Badan yang dibentuk oleh Presiden Soeharto beserta 9 tokoh Masyarakat pada tanggal 19 Mei 1998 bernama.... a. Komite Revolusi b. Komite rekontuksi c. Komite Reformasi d. Kabinet Reformasi e. Komite Pembangunan 17. Sidang Istimewa MPR digelar tanggal ... a. 1-10 Oktober 1999 b. 5-15 Oktober 1999 c. 10-15 Oktober 1999 d. 20-25 Oktober 1999 e. 1-21 Oktober 1999 18. Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari presiden RI tanggal...... a. 13 Mei 1999 b. 14 Mei 1999 c. 20 Mei 1999 d. 21 Mei 1999 e. 22 Mei 1999 19. Kebijakan pemerintah yang mengatur mengenai sistim pemilu 1999 adalah..... a. UU No 1 1999 b. UU No 2 1999 c. UU No 3 1999 d. UU No 4 1999 e. UU No 5 1999 20. Pemilihan umum yang menyertakan 48 partai politik di tahun 1999 digelar pada tanggal..... a. 12 Mei 1999 b. 6 juni 1999 c. 5 Juni 1999 d. 7 Juni 1999 e. 20 Mjuni 1999 21. Pemisahaan kepolisian dari ABRI di mulai sejak tanggal ..... a. 12 Mei 1999 b. 13 Mei c. 15 Mei 1999 d. 20 Mei 1999 e. 3 Mei 1999 22. Tugas dari tim gabungan pencari fakta adalah..... a. Mencari fakta tentang di lantiknya Habibi b. Mencari fakta tentang kerusuhan 27 Juli c. Mencari fakta tentang turunnya Soeharto d. Mencari fakta tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kerusuhan 13-14 Mei 1998 e. Mencari identitas kriminalitas tokoh politik di belakang kerusuhan 14 mei 1999 23. Pelaksanaan pemilu tahun 1999 diatur dalam UU.... a. No 3 1999 b. No 11 1999 c. 3 1998 d. No 4 1999 e. No 5 1999 e. No 10 1998 24. PPKI menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 pada tanggal.... a. 15 Agustus 1945 b. 18 Agustus 1945 c. 18 Agustus 1946 d. 18 September 1945 e. 18 Agustus 1944 25. Acara penyerahaan kekuasaan dari belanda ke Indonesia di langsungkan pada tanggal.... a. 25 Desember 1949 b. 27 Desember 1949 Desember 1949 d. 25 September 1949 e. 27 Desember 1948 26. Pemimpin Wakil Indonesia dalam perjanjian Linggarjati adalah..... a. Sutan Syahrir b. Ir Soekarno c. Amir Syarifudin d. Moh Hata e. Sultan Hamengkubuono X 27. Nama Kabinet yang dibentuk pada masa Kabinet wilopo adalah..... a. Kabinet Ampera b. Kabinet pembangunan c. Kabinet Dwi kora d. Kabinet gotong royong e. Kabinet catur Karya 28. Pembrontakan Andi Aziz terjadi di Daerah ...... a. Jawa Barat b. Aceh c. Madiun d. Maluku e. Makasar 29. Nama Program kerja kabinet Ampera adalah..... a. Catur Karya b. Eka karya c. Dwi Karya d. Panca Karya e. Tri Karya 30. Kabinet reformasi yang disusun Habibi beranggotakan ..... a. 15 Menteri b. 16 Menteri c. 10 Menteri d. 11 Menteri e. 9 Menteri 31. Strategi operasi penumpasan DI/TII di jawa barat yang menggabungkan ellemen TNI dengan Rakyat adalah..... a. Operasi pagar betis b. Operasi terpadu c. Perang Wilayah d. Perang gerilya e. Perang senjata 32. Sistim ekonomi gerakan Benteng dipelopori oleh.... a. Mr. Iwa Kusmasumantri b. Wijoyo c. Moh Roem d. Dr. Sumitro Djojohadikusumo e. Moh Hatta 33. Maklumat Pemerintah yang menyatakan berdirinya Tentara Keamanan Rakyat TKR adalah.... a. 5-Oktober 1945 b. 6-Oktober 1945 c. 20- Oktober 1945 d. 5-Oktober 1946 e. 5 – Oktober 1944 34. Badan perdagangan Indonesia yang bernama Banking and trading Coorporation dipimpin langsung..... a. Ali Sastroamidojo b. Iskag Tjokroadisuryo c. Soemitro Djojohadikusumo d. Ahmad Subarjo e. A. A. Maramis 35. Alasan Pemerintah meutuskan untuk memindahkan Ibu Kota Negara ke Yogyakarta adalah...... a. Suasana di Yogya lebih Tenang b. Yogyakarta letaknya sangat Strategis c. Keadaan Jakarta yang rawan teror dan intimidasi dari pihak asing d. Di Jakarta sering di landa Kebanjiran e. Masih banyak pasukan asing di jakarta. 36. Gubernur Propensi maluku hasil sidang PPKI yang di umumkan pada 4 September 1945 adalah..... a. Teuku Mohammad Hassan b. Dr. GSSJ Ratulangi c. Pangeran Mohamad Nor d. Mr. I Gusti Ketut Pudja e. Mr. 37. Badan Perancang ekonomi diresmikan pada..... a. 19 Januari 1947 b. 15 Januari 1945 c. 12 Juli 1945 d. 19 Juni 1947 e. 20 Juli 1950 38. Hal Konkrit yang menjadi salah satu kunci menanggulangi krisis ekonomi adalah... a. Ketersediaan lapangan pekerjaan b. Ketersediaan keuangan c. ketersediaan SDM d. ketersediaan SDA. e. Hutang luar negeri 39. Semakin memburuknya keadaan perekonomian Indonesia pasca reformasi adalah karena... a. pencabutan subsidi bagi Masyarakat b. Penghapusan Subsidi beras bagi masyarakat c. Peningkatan angka pengangguran d. Banyaknya korupsi di lembaga pemerintahaan e. rendahnya investasi modal asing 40. Masalah sosial yang timbul akibat adanya krisis ekonomi adalah.... a. Tingginya angka pengangguran b. Tingginya angka kriminalitas kesadaran hukum d. Rendahnya kridibilitas penegak hukum e. Kurangnya subsidi bagi masyarakat 41. Meningkatkan lapangan pekerjaan seoptimal mungkin metode yang diterapkan pemerintah adalah a. .meningkatkan pendidikan b. meningkatkan SDM c. Dengan menggalakan Investasi asing sebagai potensi pembukaan lapangan pekerjaan baru d. Meningkatkan prasarana umum e. menjaga SDM 42. Menyedian barang barang kebutuhan pokok masyarakat tujuannya adalah ... a. Memberikan kemudahaan Masyarakat dalam mendapatkan ilmu pengetahuan b. Memberikan kemudahaan Masyarakat dalam mendapatkan pelayanan umum. c. Memberikan kemudahaan Masyarakat dalam mendapatkan kbutuhan alat rumah tangga d. Memberikan kemudahaan Masyarakat dalam mendapatkan akses kebutuhan pokok dengan gratise. e. Memberikan kemudahaan Masyarakat dalam mendapatkan akses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau 43. Mengoptimalkan sektor pendidikan yang bertujuan ..... memberikan akses yang mudah untuk memperoleh buku buku gratis b. Untuk memberikan akses yang mudah bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang layak c. Memberikan pelayanan pendidikan gratis d. di bangun fasilitas pendidikan e. meningkatkan SDM untuk guru pendidikan 44. Memberikan kemudahaan bagi masyarakat untuk akses kesehatan caranya adalah.... dengan menyediakan tempat rekeasi Dengan menyediakan tempat hiburan Dengan meningkatkan fasilitas umum Dengan menyediakan tempat berobat, dokter dan obat dengan harga yang terjangkau 45. Yang membuat teks pidato pengunduran diri soeharto adalah... a. Amin Rais b. Yusril Ihza Mahendra c. sahrir d. habibie e. Harmoko B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar 1. Meningkatkan lapangan pekerjaan seoptimal mungkin metode yang diterapkan Pemerintah adalah ? 2. Menyediakan barang-barang kebutuhan pokok masyarakat tujuannya adalah ? 3. Optimalisasi fasilitas umum bagi masyarakat tujuannya aadalah ? 4. Mengop[timalkan sektor pendidikan yang bertujuan untuk ? 5. Memberikan kemudahaan bagi masyarakat untuk akses kesehatan. caranya adalah ?
Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia07 Juni 2022 1002Hai Vira, kakak bantu jawab ya. Upaya tersebut yakni dengan menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia melalui Perdana Menteri Koiso, menbentuk BPUPKI dan PPKI. Untuk lebih jelasnya, pahami penjelasan berikut. Kronologi kemerdekaan Indonesia dimulai dari kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik. Kedudukan Jepang yang semakin terdesak dalam Perang Pasifik mengakibatkan Jepang menerapkan berbagai kebijakan guna menarik simpati rakyat Indonesia seperti membentuk BPUPKI dan PPKI serta menjanjikan kemerdekaan yang langsung diucapkan oleh Perdana Menteri Koiso. Dengan demikian, upaya Jepang untuk meyakinkan Indonesia bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan adalah dengan menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia melalui Perdana Menteri Koiso, menbentuk BPUPKI dan PPKI. Semoga membantu.
Dalam rangka menarik simpati bangsa Indonesia, pemerintah Jepang memberikan beberapa propaganda yang menarik bagi bangsa Indonesia. Namun, karena kekejaman yang dilakukan Jepang, maka banyak perlawanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia. Pada tahun 1944, pihak Jepang terdesak oleh Sekutu. Hal inilah yang menyebabkan Jepang segera merealisasikan janji kemerdekaan, yaitu Janji Koiso yang berisi janji Kekaisaran Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia suatu hari. Bentuk realisasi dari janji Koiso adalah dengan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Badan ini diresmikan pada 29 April 1945 dan diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat. BPUPKI memiliki tugas untuk menyelidiki rencana penting dalam pembentukan Negara Indonesia. Selain itu ada beberapa tugas BPUPKI lain, yaitu membahas dasar negara Indonesia, membentuk panitia kecil untuk menampung saran dasar negara, membantu panitia Sembilan dan panitia kecil serta membentuk reses selama satu bulan. Dengan demikian, Jepang berusaha meyakinkan bangsa Indonesia dengan janji kemerdekaan yang diucapkannya dengan membentuk BPUPKI.
bukti bahwa jepang serius ingin memerdekakan indonesia adalah dengan membentuk